1. Uang Rupiah Baru Ramah untuk Penyandang Tunanetra
Salah
satu yang ditingkatkan dalam uang rupiah baru adalah kode raba untuk
mempermudah para penyandang tunanetra. Uang rupiah emisi 2016 ini telah
disempurnakan dengan fitur kode tunanetra atau blind code dengan mengubah desain pada bentuk blind code yang berupa efek
rabaan (tactile effect) untuk membantu penyandang tunanetra
untuk membedakan antar pecahan uang rupiah. Direktur Eksekutif Departemen
Pengelolaan Uang Bank Indonesia melakukan uji coba fitur blind code yang terdapat pada uang rupiah
terhadap 10 orang. Dan benar saja, mereka dapat dengan mudah membedakan antara
satu pecahan dengan pecahan-pecahan lain.
2. Uang
Rupiah Baru dibilang Mirip Yuan
Di
beberapa media sosial seperti Facebook dan Twitter, banyak netizen yang
mempersoalkan desain dari uang rupiah yang baru. Pasalnya uang rupiah tersebut
dinilai mirip dengan mata uang China (Tiongkok) yaitu Yuan. Banyak yang bilang
kalau desain rupiah meniru Yuan bahkan banyak pula yang mengatakan kalau
pemerintah sekarang adalah antek-antek dari Tiongkok. Namun hal ini segera
dibantah oleh Bank Indonesia (BI), BI menjelaskan bahwa desain baru uang
kertas tersebut menggambarkan semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sesuai dengan UU no. 7 Tahun 2011 tentang mata uang, yang menekankan semangat
NKRI. Selain Yuan, ada juga netizen yang mengatakan kalau rupiah yang baru
menyerupai Euro, Dollar Kanada, sampai Israeli new shekel.
3.
Tingkat Keamanannya Termasuk yang Tertinggi di Dunia
Uang
rupiah yang baru memiliki sistem pengamanan 3 level dengan 9-12 jenis pengaman,
dengan sistem pengamanan tersebut Rupiah bisa dibilang merupakan mata uang
dengan sistem keamanan yang sangat kompleks jika dibandingkan dengan mata uang
negara lain.
4. Uang
Rupiah Baru Bisa didapat di 45 Kantor Perwakilan BI
Gubernur
Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menyatakan, 45 kantor perwakilan BI di
33 provinsi di seluruh Indonesia sudah mulai melayani penukaran uang rupiah
tahun emisi 2016. Dengan demikian masyarakat Indonesia sudah bisa menukarkan
uang rupiah lama dengan uang rupiah baru di provinsi mereka masing-masing.
5.
Biaya Pencetakan Uang Kertas Rupiah Baru Lebih besar dibanding Uang Logamnya
Tidak
seperti biasanya, uang kertas rupiah tahun emisi 2016 ini memiliki biaya
pencetakan yang lebih mahal dibandingkan uang logam. Hal ini disebabkan oleh
kertas khusus yang digunakan serta sistem pengamanan uang kertas rupiah yang
sangat rumit. Seperti kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang
BI, Suhaedi, "Biaya
pencetakan uang sangat dipengaruhi oleh kompleksitas sistem pengamanan yang
diaplikasikan dalam uang itu sendiri," Meski
begitu pihak Bank Indonesia enggan mempublikasikan biaya pencetakan uang rupiah
baru tersebut karena dianggap merupakan informasi rahasia.
6.
Penggunaan Gambar Pahlawan telah Mendapat Persetujuan dari Ahli Warisnya
Hal ini
sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia no. 31 Pasal 2 Tahun
2016 tentang Uang Rupiah Baru, yang berbunyi: Penggunaan gambar dan nama
pahlawan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 telah mendapat persetujuan
dari ahli waris masing-masing pahlawan nasional.
7. Lima
Makna Uang Rupiah Baru
Menurut
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Uang rupiah baru mengandung 5 makna
penting. Apa sajakah itu?
Pertama, sebagai
perwujudan kedaulatan RI. Apalagi, pada uang rupiah baru tersebut mencantumkan
frasa Negara Kedaulatan Republik Indonesia.
Kedua, sebagai
alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan untuk transaksi di Indonesia.
Ketiga, sebagai
upaya untuk menjaga ketersediaan uang.
Keempat, untuk
menjaga kualitas uang rupiah.
Kelima, adanya
uang rupiah baru sebagai penghormatan terhadap jasa pahlawan Republik Indonesia.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar