Facebook

blogger-disqus-facebook

Senin, 20 Februari 2017

Frans Kaisiepo, Pahlawan Dari Papua Pertama Di mata Uang

     Frans Kaisiepo (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 – meninggal di Jayapura, Papua, 10 April 1979 pada umur 57 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak.
     Frans Kaisiepo adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Wardo, 10 Oktober 1921 dan wafat 10 April 1979. Frans terlibat dalam Konferensi Malino(1946) yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, yang berasal dari bahasa Biak yang berarti beruap. Frans dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura.

      Bandar Udara Frans Kaisiepo adalah bandar udara yang terletak di Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bandara ini menjadi pusat penerbangan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia dan pada masa pembebasan Irian Barat. Landasan pacu yang digunakan masih digunakan saat ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Dunia II. Saat ini, bandar udara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I. Bandar udara ini menempati posisi keempat sebagai bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia. Setelah Bandar Udara Hang Nadim di Batam, Bandar Udara Internasional Kualanamu di Medan, dan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta.

    Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost).

     Dalam kerangka SEAC setelah Perang Dunia II, Australia menyerahkan kembali wilayah Indonesia timur kepada Belanda pada 15 Juli 1946. Dengan demikian pemerintah Belanda(NICA) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur de jure and de facto. Segera setelah penyerahan ini, pemerintah NICA dipimpin oleh Letnan Gubernur Jendral Van Mook mengadakan Konferensi Malino pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost) dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.

      Dalam konferensi yang dipimpin Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Mook tersebut dibentuk Komisariat Umum Pemerintah (Algemeene Regeeringscommissaris) untuk Kalimantan dan Timur Besar yang dikepalai Dr. W. Hoven. Diangkat pula menjadi anggota luar biasa Dewan Kepala-kepala Departemen (Raad van Departementshooden) untuk urusan kenegaraan adalah Sukawati (Bali), Najamuddin (Sulawesi Selatan), Dengah (Minahasa), Tahya (Maluku Selatan), Dr. Liem Tjae Le (Bangka, Belitung, Riau), Ibrahim Sedar (Kalimantan Selatan) dan Oeray Saleh (Kalimantan Barat), yang disebut pula "Komisi Tujuh". Peraturan pembentukan negara-negara bagian diputuskan dalam konferensi berikutnya di Denpasar, Bali. Sebelum itu akan dilangsungkan konferensi dengan wakil golongan minoritas di Pangkal Pinang, Pulau Bangka.
Sumber:

http://biografi-tokoh-pahlawan-indonesia.blogspot.co.id/2015/04/frans-kaisiepo-pahlawan-nasional-dari.html
Share:

Cerita Panji Adalah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


     Cerita Panji ialah sebuah kumpulan cerita yang berasal dari Jawa periode klasik, tepatnya dari era Kerajaan Kadiri. Isinya adalah mengenai kepahlawanan dan cinta yang berpusat pada dua orang tokoh utamanya, yaitu Raden Inu Kertapati (atau Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana). Cerita ini mempunyai banyak versi, dan telah menyebar di beberapa tempat di Nusantara (Jawa, Bali, Kalimantan, Malaysia, Thaiand, Kamboja, Myanmar, dan Filipina).

     Beberapa cerita rakyat seperti Keong Mas, Ande-Ande Lumut, dan Golek kencana juga merupakan turunan dari cerita ini. Karena terdapat banyak cerita yang saling berbeda namun saling berhubungan, cerita-cerita dalam berbagai versi ini dimasukkan dalam satu kategori yang disebut "Lingkup Panji" (Panji cycle).
Share:

Panji, Budaya Asia Tenggara Yang Terlupakan


Oleh: Hidayatul Umah

     Asia Tenggara merupakan kawasan yang menyimpan banyak sejarah yang menarik dilihat dari berbagai sisi dengan sudut pandang yang berbeda. Dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya yang dikaji, tak pernah habis untuk diperbincangkan karena keanekaragaman masyarakatnya sendiri dengan keterkaitannya satu sama lain yang begitu menarik. Kondisi alamnya yang begitu menakjubkan menyebabkan banyak yang ingin menguasai wilayah ini terutama bangsa Eropa yang memang berhasil menduduki sebagian besar wilayah Asia Tenggara ini.

     Salah satu kajian yang menarik mengenai Asia Tenggara adalah mengenai budayanya. Adrian Vickers menyampaikan dengan begitu menarik mengenai budaya-budaya di Asia Tenggara yang agak kurang setuju dengan beberapa anggapan Anthony Reid yang menganggap Asia Tenggara dibentuk oleh perdagangan. Dalam tulisannya Peradaban Pesisir: Menuju Sejarah Budaya Asia Tenggara, Adrian Vickers mengeksplorasi tentang penyebaran budaya di Asia Tenggara, khususnya Panji, serta meninjau hubungan budaya melalui sumber-sumber pertunjukan, gambaran, dan teks-teks yang pernah menjadi persamaan unsur budaya antara Negara-negara yang bertetangga.

     Dari perspektif modern, kelompok etnis dan kedaerahan yang terdefinisikan dengan tegas di Asia Tenggara hanya saling berkaitan secara longgar melalui perdagangan, hingga kolonialisme dan bangkitnya nasionalisme membentuk peta terkini kawasan ini. Peradaban pesisir (pasisir) atau peradaban “daerah pantai” merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut suatu prinsip dinamis, atau pergerakan dan kreasi aktif heterogenitas. Untuk memahami proses dinamis tersebut, berbagai contoh kemiripan kultural perlu disusun mengenai mata rantai perdagangan, pergaulan sosial, hubungan politik dan interaksi kesusastraan serta kesenian yang mendasari terbentuknya tapal batas dan bangsa-bangsa resmi Asia Tenggara.

     Dalam arkeologi identitas Asia Tenggara, terdapat istilah lain yang tidak digunakan dalam kajian ilmiah kebudayaan bersejarah, yaitu gagasan tentang pesisir atau kompleks masyarakat “pantai” yang pada abad ke-15 dan abad ke-20 menyediakan identitas utama bagi kawasan Asia Tenggara. Di luar batasan geografis Asia Tenggara, terdapat mata rantai perdagangan, pertukaran intelektual, pergerakan manusia, pergerakan motif-motif dan bentuk-bentuk kesusastraan dan kesenian yang meyediakan wawasan tentang peradaban khas Asia Tenggara.

     Dalam sejarah Asia Tenggara, salah satu periode yang samar-samar disebut negara-negara klasik yang berakhir pada sekitar abad ke-15 dan bangsa-bangsa modern yang tumbuh dari pengalaman kolonial, diisi oleh para raja dan pendeta yang menghayati masa silam kerajaan-kerajaan besar, gagasan-gagasannya mengenai kerajaan yang bijak dituangkan dalam banyak versi Ramayana yang terdapat di seantero Asia Tenggara. Gambaran mengenai peradaban tersebut terdapat dalam jilid pertama kajian Anthony Reid, Southeast Asia in the Age of Commerce. Dalam kajiannya tersebut, Reid melukiskan tentang berbagai minat, praktik, dan kebiasaan umum penduduk Asia Tenggara.

     Mengenai sastra yang terdapat di Asia Tenggara dalam beberapa konteks dan bahasa, ada satu jenis narasi yang terus-menerus muncul sebagai sastra Pesisir, yaitu cerita Panji, pangeran Jawa dari Kahuripan. Narasi Panji di kenal luas di berbagai daerah seperti Jawa, Sumatra, Semenanjung Melayu, Thailand, Burma, Bali, Lombok, dan Sulawesi Selatan. Cerita Panji berfungsi untuk memetakan pergerakan dan keluasan budaya itu meskipun bukan sinonim budaya Pesisir seutuhnya.

     Cerita panji dan narasi-narasi lain yang dikenal sebagai sastra Pesisir bukan sekedar merefleksikan budaya Pesisir, tetapi merupakan kiprah budaya tersebut. Melalui teks-teks tersebut, berbagai norma dan batas budaya bersama disebarkan, dimodifikasi serta diciptakan kembali. Sebagai dokumen kultural, teks-teks itu menyediakan banyak deskripsi yang berguna perihal ideal masyarakat ningrat pada berbagai masa ketika teks bersangkutan ditulis.

     Selain teks-teks Panji, masih banyak lagi jenis teks sastra dan seni yang beredar di Asia Tenggara yang mendeskripsikan masyarakat dan budayanya. Jika berbagai budaya Asia Tenggara yang berbeda-beda mempunyai banyak kesamaan sebagaimana yag ditunjukkan oleh uraian Reid, maka kesamaan itu tidak boleh terlalu dikaitkan dengan asal-usul sumber tunggal, tetapi dengan interaksi terus-menerus lewat perantaraan arus pergerakan mnusia dan peredaran seni dan sastra yang menyediakan standar, norma dan batasan bersama. Penyebaran yang luas sastra Melayu dapat dibuktikan dengan penemuan Hikayat Indrapura yang memiliki banyak versi, yaitu versi Aceh, Makassar dan Bugis, versi Campa dari Kamboja, dan versi Filipina dari Maranaw dan Mangindanao di Pulau Mindanao.

     Negara-negara yang mayoritas beragama Budha Theravada di Asia Tenggara, merupakan cikal bakal Kamboja, Thailand dan Burma yang memiliki sejumlah bentuk cerita Panji. Di Thailand, cerita Panji yang disebut Inao dan Dalang berperan penting dalam budaya negara maupun budaya rakyat. Cerita tersebut berasal dari periode Ayuthia akhir, namun ketika Rama I mendirikan dinasti Cakri, ia memerintahkan pembuatan versi baru teks tersebut, bersama terjemahan dan adaptasi Ramayana serta narasi-narasi Persia, Peli dan Cina. Rama II terkenal karena menulis versi panjang Inao, yang hampir sama panjangnya dengan Ramayana versi Thai, Ramakien. Dari Ayuthia, narasi Panji menyebar ke Burma, Kamboja, dan Laos. Di Kamboja hingga saat ini masih dipentaskan dalam bahasa Thai yang diselingi komentar berbahasa Kamboja. Di Asia Tenggara seni tari dan wayang melestarikan narasi Panji, sebagai bagian dari perdagangan dan upeti. Thailand dan Kamboja mempertahankan desa-desa “Melayu” serta kelompok etnis yang dikenal sebagai Suku Campa mempertahankan identitas Muslim di kawasan itu.

     Akan tetapi, partisipasi dalam peradaban Pesisir mulai luntur di berbagai kelompok, negara, budaya dan masyarakat dari masa ke masa. Sejumlah faktor  membuat budaya pesisir tidak dapat dipertahankan terkait dengan unsur-unsur imperialisme dan dominannya nasionlisme. Jika imperialisme dimaksudkan sebagai kapitalisme industri, maka yang termuat dalam paham-paham Weberian tentang rasionalisasi dan penutupan sangkarbesi birokrasi, sudah cukup untuk memangkas jenis-jenis pergerakan kultural yang menjaga kiprah peradaban Pesisir. Misalnya kaum Cina lokal di Batavia yang meminjam cerita Panji Melayu, dengan gaya campur-aduk identitas etnis dan adaptasi, boleh dibilang jelas-jelas Pesisir. Akan tetapi, tuntutan dari nasionalisme Cina yang lahir kembali sesudah 1911, tekanan dari Islam pembaharuan pada abad ke-19, dan krisis kapitalisme yang efeknya menghancurkan standar hidup orang Indonesia pada dasawarsa 1880-an dan 1890-an dan kemudian 1930-an, semuanya adalah kekuatan yang tidak memberi tempat bagi kecairan identitas semacam itu. Ketika pada periode sejak akhir abad ke-19 hingga 1940-an, para pemimpin nasionalis Asia Tenggara menantang imperialisme, mereka harus melakukan itu dengan menggunkan bahasa nasionalisme dan otonomi yang datang dari Eropa, dan bahasa ini tidak menyisakan tempat bagi suara dunia Pesisir yang kini asing.

     Di Asia Tenggara, Vietnam adalah satu-satunya negeri yang berada di luar jangkauan narasi Panji dan gaya politik-kultural yang menjadi bagian dari interaksi antara negara-negara Thai dan tetangganya. Reid mengajukan saran bahwa ada sejumlah tertentu konstruksi kultural yang berlangsung dalam adopsi Vietnam terhadap gaya Cina. Hal ini mengisyaratkan bahwa Vietnam berfungsi sebagai peredam bagi penyerapan kultur politik Cina di Asia. Tapi pengaruh Cina tidak berada di luar proses peradaban Pesisir. Kebudayaan Vietnam Selatan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Champa hingga abad ke-16 atau 17 dan diteruskan oleh Suku Cham yang masuk Islam dan meneruskan sastra Melayu di Vietnam dan Kamboja. Filipina merupakan kawasan di Asia Tenggara yang tampak terpisah dari peradaban Pesisir, meskipun bentuk kesusastraan dan kesenian di wilayah Filipina selebihnya belum diteliti dengan wawasan yang menyoroti kontak-kontak kultural.

Sumber:
https://sanskertaonline.blogspot.co.id/2015/05/panji-budaya-asia-tenggara-yang.html
Share:

Majalah dinding

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

 
     Majalah dinding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.

     Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya, baik yang berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip dasar bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet, teka-teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun secara variatif. Semua materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik.

     Bentuk fisik mading biasanya berwujud lembaran tripleks, karton, atau bahan lain dengan ukuran yang beraneka ragam. Ukuran yang tergolong relatif besar adalah 120 cm x 240 cm, sedang yang lebih kecil lagi disesuaikan dengan situasi dan kondisinya. Peranan majalah dinding yang tampak pokok sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara fisikal dan faktual serta memiliki sejumlah fungsi, yaitu :informatif, komunikatif, rekreatif, dan kreatif.


Share:

Sejarah Doodle Art


     Sebuah doodle adalah gambar tidak fokus atau tidak sadar dibuat saat perhatian seseorang jika tidak ditempati. Doodles adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi beton atau mungkin hanya bentuk-bentuk abstrak. Doodle Art sendiri adalah suayu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstract, ada yang tidak bermakna dan ada juga yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan tidak memilikibentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik.Kata doodle pertama kali muncul pada awal abad ke-17 berarti bodoh atau bodoh. Ini mungkin berasal dari Jerman atau Nudeltopf Dusseldorf, berarti bodoh atau mie (harfiah"minum-minum").

      Makna "bodoh, bodoh" yang dimaksud dalam judul lagu "Yankee Doodle", awalnya dinyanyikan oleh pasukan kolonial Inggris sebelum Perang Revolusi Amerika. Ini juga merupakan asal dari kata kerja abad kedelapan belas dini untuk mencoret-coret, yang berarti "untuk menipu atau membodohi". Arti modern muncul pada 1930-an baik dari makna ini atau dari kata kerja "untuk berlama-lama", yang sejak abad XVII telah memiliki makna membuang-buang waktu atau karena malas.


    Dalam film Mr Deeds Goes to Town, Mr Deeds menyebutkan bahwa "doodle" adalah kata yang dibuat untuk menggambarkan coretan untuk membantu seseorang berpikir. Menurut track DVD komentar audio, kata yang digunakan dalam pengertian ini diciptakan oleh penulis skenario Robert Riskin.

Sumber:



Share:

Fixed Sidebar (true/false)

Featured Post

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads Top

ad728

Facebook

Recent

3/recent-posts

Comments

3/recent-comments

Recent Slider

5/Tech/feat-slider

Photography

3/Tech/post-per-tag

Videos

6/Tech/feat-videos

Beauty

4/Cars/post-per-tag

Culture

4/Future/post-per-tag

Follow Us @templatesyard

Anda Pengunjung Yang Ke

Cari Blog Ini

Main Slider

5/slider-recent

Technology

3/Tech/feat-grid

Android

5/Tech/feat-tab

iOS

5/Life%20Style/feat-tab

Windows

5/Cars/feat-tab

Business

5/Cars/feat-tab

Fashion

5/Cars/feat-tab

Fashion

5/Life%20Style/feat2

Post Top Ad

ad728

Author Details

Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates.

Sample Text

Supported By

Supported By

Header Ads

ad728

Breaking News

Pages

Popular